https://www.jtmiti.org/index.php/JTM/issue/feedJTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI)2022-08-31T14:06:18+00:00Dwita Suastiyanti[email protected]Open Journal Systems<table cellpadding="2"><tbody align="top"><tr><td width="135px">Journal Title</td><td><a href="/index.php/JTM" target="_blank"><strong>JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI)</strong></a></td></tr><tr><td>ISSN</td><td><a href="https://u.lipi.go.id/1477983861" target="_blank"><strong>2548-3854</strong></a></td></tr><tr><td>DOI Prefix</td><td><strong><a href="https://search.crossref.org/?q=Jurnal+Teknik+Mesin+ITI&from_ui=yes" target="_blank">10.31543</a> </strong>by <img src="https://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" height="14" /></td></tr><tr><td>Editor in Chief</td><td><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=55387761700" target="_blank"><strong><strong>Prof. </strong><strong>Dr. Ir. Dwita Suastiyanti</strong></strong></a></td></tr><tr><td>Publisher</td><td><strong>Study Program of Mechanical Engineering-Institut Teknologi Indonesia</strong></td></tr><tr><td>Frequency</td><td><strong><a href="/index.php/JTM/issue/archive" target="_blank">2 issues per year (April and September)</a><br /></strong></td></tr><tr><td valign="top">Citation Analysis</td><td><strong><a href="https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=297" target="_blank">Sinta </a>| </strong><a href="https://scholar.google.com/citations?user=0IGWnhMAAAAJ&hl=en" target="_blank"><strong>Google Scholar</strong></a><strong> | <a href="https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/11597" target="_blank">Garuda</a></strong></td></tr></tbody></table><p>The theme of the paper is focused on the construction mechanical, mechanical of conversion energy, the technology of manufacture and engineering materials. This Journal is firstly published in 2017.</p><p>For the author interested in submitting the manuscript, kindly <a href="/index.php/JTM/user/register" target="_blank"><strong>register</strong></a> yourself. The author guidelines can be viewed here, and the manuscript template can be <a href="https://drive.google.com/file/d/1BYHMgYHHcrijwtMwtkQs7rWSzD2BHFg3/view" target="_blank"><strong>downloaded here</strong></a>.<br /><br />Already have a Username/Password for JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI)? go to <strong><a href="/index.php/JTM/login" target="_blank">login.</a></strong></p>https://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/view/770PENGARUH PARAMETER PROSES CNC MILLING TERHADAP ROUGHNESS DAN FLATNESS PADA INLET OUTER VALVE2022-08-31T14:06:17+00:00Ramdan Suryadi[email protected]<em><span lang="EN-CA">Cast Iron FC200</span></em><span lang="EN-CA"> atau bisa disebut </span><span lang="EN-US">besi cor kelabu dengan kandungan karbon (C) 2,5-5% dan silicon (Si) 0,8-3% komponen mesin yang dicor dengan material tersebut diantaranya, <em>cylinder blok, crank case</em>, <em>crank shaft</em>. Karena kualitas permukaan yang lebih baik dan biaya yang tidak begitu mahal, grafit dalam <em>Cast Iron FC200</em> menghasilkan material yang memiliki ketahanan abrasi dan kekerasan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh </span><span lang="EN-CA">parameter<em> </em>terhadap <em>roughness dan flatness </em>hasil pemesinan </span><span lang="EN-US">CNC <em>Milling Vertical Machining Centre</em> Wele AA1165 BT40 </span><span lang="EN-CA">dengan material <em>Cast Iron FC200</em> ukuran panjang 90mm x lebar 90mm x tebal 6mm. </span><em><span lang="EN-ID">CNC Milling</span></em><span lang="EN-ID"> sangat cocok digunakan di perusahan manufaktur karena ketelitian yang akurat dan waktu yang dibutuhkan pabriksi lebih cepat. </span><em><span lang="EN-CA">Cast Iron FC200</span></em><span lang="EN-CA"> atau bisa disebut </span><span lang="EN-ID">besi cor kelabu dengan kandungan karbon (C) 2,5-5% dan silicon (Si) 0,8-3% komponen mesin yang dicor dengan material tersebut diantaranya, <em>cylinder blok, crank case</em>, <em>crank shaft</em></span><span lang="EN-CA"> Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan 27 benda uji. Variasi parameter pada penelitian ini adalah <em>Spindle Speed </em>(1000 Rpm, 1100 Rpm dan 1200 Rpm),<em> Feed rate </em>(45 mm/min, 95 mm/min 155 mm/min)<em> </em>dan<em> Depth of Cut (</em>0,5 mm<em>, </em>0,7 mm<em> dan </em>0,9 mm). </span><span lang="EN-ID">Rekomendasi parameter berdasarkan <em>roughness</em> yaitu <em>spindle </em>(<em>spindle speed</em>) 1200 Rpm, kecepatan pemakanan (<em>feed rate</em>) 45 mm/min, dan kedalaman potong (<em>depth of cut</em>) 0,5mm. Kemudian rekomendasi parameter berdasarkan <em>flatness </em>yaitu <em>spindle </em>(<em>spindle speed</em>) 1100 Rpm, kecepatan pemakanan (<em>feed rate</em>) 45 mm/min, dan kedalaman potong (<em>depth of cut</em>) 0,9mm.</span>2022-08-31T13:54:47+00:00Copyright (c) 2022 Ramdan Suryadihttps://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/view/676ANALISA TORSI PADA POROS KAPAL BARUNA JAYA I MENGGUNAKAN SHAFT POWER MEASUREMENT2022-08-31T14:06:17+00:00Kusnindar Priohutomo[email protected]Chandra Permana[email protected]Pengukuran performa poros (torsi) kapal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengetahui performa dari mesin kapal. Pengukuran performa ini dilakukan pada saat mesin dan poros kapal belum dipasang atau dalam keadaan kapal baru. Untuk pengukuran performa (torsi) poros kapal pada saat kapal sudah berlayar lama tidak bisa dilakukan dengan menggunakan metode seperti pada saat mesin dan poros dalam keadaan baru. Terdapat beberapa kesulitan yang menyebabkan metode ini sulit untuk dilakukan terutama untuk mengukur torsi yang bekerja pada poros kapal. Hal ini disebabkan oleh minimnya ruang untuk melakukan pengukuran pada poros kapal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah melakukan pengukuran performa poros (torsi) kapal adalah menggunakan peralatan yang bernaman <em>Shaft Power Measurement</em>. Dengan peralatan ini maka dapat diketahui torsi, kecepatan dan daya yang bekerja pada poros (shat horse power/SHP) untuk nantinya diturunkan menjadi daya yang bekerja pada mesin kapal (effective horse power/EHP). Hasil yang didapatkan dari pengukuran torsi pada poros kapal adalah untuk mesin 1 dengan gearbox 1 mempunyai daya efektif (EHP) sebesar 822.56 HP dan untuk mesin 2 dengan gearbox 2 mempunyai daya efektif (EHP) sebesar 659.61 HP2022-08-31T13:54:47+00:00Copyright (c) 2022 Kusnindar Priohutomo, Chandra Permanahttps://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/view/747Analisis Pengaruh Winglet pada Propeller Uav terhadap Thrust dan Kebisingan yang Dihasilkan2022-08-31T14:06:17+00:00Sazkia Fadillah Mulya Sunarto[email protected]Oka Fatra[email protected]Alfian Yannu Alfaridzi[email protected]<p>Mayoritas UAV digerakkan oleh motor listrik dan berpendorong <em>propeller</em>. Pada prakteknya, <em>propeller</em> merupakan penghasil kebisingan, ini merupakan suatu problematika dari suatu pesawat tanpa awak berpenggerak <em>propeller</em>. Kebisingan yang dihasilkan <em>propeller</em> disebabkan oleh udara yang melewati <em>propeller</em> hal ini menyebabkan gesekan dan turbulensi sehingga menimbulkan kebisingan. Untuk mengurangi turbulensi yang dihasilkan oleh <em>propeller</em> maka dibuat suatu modifikasi dengan cara menambahkan Tip <em>device</em>s pada <em>propeller</em> tip yang biasa disebut proplets yang bisa disamakan dengan <em>winglet</em>s pada sayap pesawat. Penempatan <em>winglet</em> pada <em>propeller</em> dapat ditempatkan pada sumbu +z (menghadap bagian atas) atau pada sumbu -z (menghadap bagian bawah). Pada penelitan ini menggukana desain penelitian eksperimen dengan menguji bentuk dasar <em>propeller</em> (<em>base</em> <em>propeller</em>) dengan proplet <em>propeller</em> (<em>propeller</em> dengan <em>winglet</em>). Pengukuran gaya dorong dan kebisingan dilakukan dengan kecepatan putar sebesar 3000 RPM, 4000 RPM dan 5000 RPM dengan konsep pengujian 1 dengan alat bangku uji <em>propeller</em>. Hasil pengujian menunjukkan bahwa <em>backward</em> <em>winglet</em> <em>propeller</em> menghasilkan gaya dorong yang lebih tinggi daripada <em>base</em> <em>propeller</em> namun, hasil sebaliknya ditunjukkan oleh <em>upward</em> <em>winglet</em> <em>propeller</em> yang menghasilkan gaya dorong yang lebih rendah. Pada pengujian kebisingan diperoleh hasil bahwa <em>upward</em> <em>winglet</em> <em>propeller</em> lebih bising daripada <em>base</em> <em>propeller</em> dan <em>backward</em> winget <em>propeller</em> menghasilkan tingkat kebisingan yang cenderung konstan.</p>2022-08-31T13:54:47+00:00Copyright (c) 2022 Alfian Yannu Alfaridzihttps://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/view/755ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC PENGARUH JARAK PROPELLER PADA CONTRA ROTATING PROPELLER TERHADAP GAYA DORONG PESAWAT TANPA AWAK2022-08-31T14:06:18+00:00Alfian Yannu Alfaridzi[email protected]Andri Kurniawan[email protected]<p><em>Propeller</em> banyak digunakan dalam sistem propulsi pesawat tanpa awak. <em>Propeller</em> yang digunakan pada pesawat tanpa awak memiliki banyak variasi. Salah satu jenis <em>propeller</em> yang digunakan yaitu <em>propeller</em> dengan jenis <em>contra rotating</em> <em>propeller</em>. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis pengaruh jarak <em>propeller</em> yang berputar berlawanan dengan gaya dorong yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan <em>propeller</em> APC Elektrik 9x6 dengan metode <em>Computational Fluid Dynamic</em> (CFD) dalam melakukan analisis. Analisis diawali dengan membandingkan hasil pengujian CFD <em>single</em> <em>propeller</em> dengan data eksperimen untuk validasi. Kemudian pengujian <em>contra rotating</em> <em>propeller</em> dilakukan dengan kecepatan putaran 5000 rpm dan kecepatan aksial 12 m/s. variasi jarak <em>propeller</em> dianalisis dengan 4 macam variasi yaitu 20 mm, 40 mm, 60 mm, dan 80 mm. Hasil pengujian CFD menunjukkan bahwa <em>contra rotating</em> <em>propeller</em> memiliki gaya dorong yang lebih besar dari <em>single</em> <em>propeller</em>. Kemudian hasil simulasi CFD pada <em>contra rotating</em> <em>propeller</em> menunjukkan bahwa koefisien gaya dorong terbesar yaitu 4,83 x 10<sup>-2 </sup>terdapat pada variasi jarak 60 mm.</p>2022-08-31T13:54:47+00:00Copyright (c) 2022 Alfian Yannu Alfaridzi, Andri Kurniawanhttps://www.jtmiti.org/index.php/JTM/article/view/762Audit Energi Sistem Tata Cahaya dan Tata Udara pada Basement dan Lantai 1 Toko Buku Pekanbaru2022-08-31T14:06:18+00:00Awaludin Martin[email protected]Audit energi merupakan suatu langkah yang tepat untuk dapat mengoptimalkan penggunaan energi di sebuah bangunan, dikarenakan dalam mengaudit energi diberikan rekomendasi-rekomendasi konservasi energi yang dapat diterapkan. Toko Buku Pekanbaru menjadi tempat yang dipilih untuk dilakukan proses audit energi, dengan mengambil area <em>basement</em> dan lantai 1. Proses audit ini bertujuan untuk mengetahui IKE (Intensitas Konsumsi Energi) toko buku tersebut apakah sudah sesuai dengan Permen ESDM No.13 Tahun 2012 dan mencari peluang konservasi energinya. Proses audit dimulai dengan survei langsung, untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Hasil yang didapatkan dari proses audit menyatakan bahwa area ber-AC tergolong kriteria boros dengan IKE sebesar 24,33 kWh/m<sup>2</sup>.bulan dan area tanpa AC tergolong kriteria sangat efisien dengan IKE sebesar 1,68 kWh/m<sup>2</sup>.bulan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan mengurangi penggunaan lampu pada beberapa tempat yang melebihi standar dan mengurangi penggunaan jumlah AC (air conditioning). Dengan menerapkan rekomendasi tersebut, dapat penghemat biaya listrik sebesar Rp 165.044.240,00 dan menurunkan IKE menjadi kriteria cukup efesien pada area ber-AC dengan nilai sebesar 14,64 kWh/m<sup>2</sup>.bulan dan area tanpa AC turun menjadi 1,03 kWh/m<sup>2</sup>,bulan2022-08-31T13:54:47+00:00Copyright (c) 2022 Awaludin Martin